bagaimana cara membuatmu bahagia
nyaris ku menyerah jalani semua
tlah berbagai kata ku ungkap percuma
agar kau percaya cintaku berharga

tak kuat ku menahanmu, mempertahankan cintaku
namun kau begitu saja, tak pernah merindu

reff:
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa

apa kau mengerti ku sedih sendiri
tanpa ada kamu ku merasa sepi

tlah lama ku menantimu, diam sendiri menunggu
setengah hati mencinta, ku sakit karenamu

repeat reff

woo ooo ku sakit karenamu

sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci

sungguh aku tak bisa membenci dirimu
sesungguhnya aku tak mampu
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci ooo
cinta dan benci ooo yang ku rasa

Cinta dan persahabatan adalah jalinan kasih yang indah untuk dilupakan... terkadang kita dapat merasakan sakit yang teramat sangat ketika kita berfikir untuk seorang sahabat...I've been throught this moment...

Ternyata benar kata orang-orang mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yg mementingkan diri sendiri..Tapi kala ego itu muncul, kadang kita dengan mudahnya bisa melupakan arti sejati dari persaabatan..Sering pula kita harus menelan pil pahit demi kebahagiaan seorang sahabat..

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang sangat melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya...

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur,disakiti, diperhatikan, dikecewakan, didengar, diabaikan, dibantu, ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian..

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai
macam benda-benda
abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan
dan sebagainya. Mereka
hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika,
datang badai menghempas dan
air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau
itu. Semua penghuni pulau
cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
 
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang
dan tak mempunyai perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.
Sementara itu air makin
naik membasahi kaki Cinta.
 
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh
perahu. "Kekayaan! Kekayaan!
Tolong aku!" teriak Cinta.
 
"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah
penuh dengan harta bendaku.
Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini
tenggelam. Lagipula tak ada
tempat lagi bagimu di perahuku ini."
 
Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali, namun
kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan
perahunya. "Kegembiraan! Tolong
aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira
karena ia menemukan
perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang.
Ia kian panik. Tak lama
lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku
bersamamu!", teriak Cinta.

"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa
membawamu ikut. Nanti kamu
mengotori perahuku yang indah ini," sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis
terisak-isak. Saat itu
lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan, bawalah aku
bersamamu," kata Cinta.

"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian
saja..." kata Kesedihan
sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan
menenggelamkannya. Pada
saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta!
Mari cepat naik ke
perahuku!"

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang
tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum
air menenggelamkannya. Di
pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan
segera pergi lagi. Pada saat
itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak
mengetahui siapa orang tua
yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya
kepada seorang penduduk
tua di pulau itu, siapa sebenarnya lelaki tua tadi.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak
mengenalnya. Bahkan teman-teman yang
mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.
 
"Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu-lah yang tahu
berapa nilai sesungguhnya
dari Cinta itu ..."